Sunan Giri (Raden Paku /
Ainul Yaqien)
Sunan Giri
|
Sunan
Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi
Muhammad, merupakan,murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan
Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang
selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia
timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal
ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
Wali
songo yang bergelar prabu satmata ini makamnya terletak di sebuah bukit di
dusun kedhaton,desa giri gajah, kecamatan kebomas, kabupaten gresik. Komplek
pemakaman ini berada di daerah pedataran tinggi yang bertingkat tiga dengan
bagian belakang paling tinggi.pintu gerbang yang masuk ke area pemakaman pada
tingkat pertama ini di tandai gapura berbentuk candi bentar dengan
undak-undakan berpipih menunjukan angka 1428 saka(1506 masehi) yakitu tahun di
bangunya pintu gerbang tersebut utuk masuk ke area tingkat ke dua yang sama
dengan pintu gerbang yang pertama.pada area tingkat ke tiga,terdapat pintu gerbang
berbentuk paduraksa,di area ketiga ini terletak sebuah cangkup(bangunan
kuburan) yang berisi makam sunan giri beserta istri.
Sunan
Giri adalah raja sekaligus guru suci(panditha
ratu) yang memiliki perang penting dalam pengembangan dakwah islam di
nusantara.swjarah dakwah islam di nusantara mencatat,jejak-jejak dakwah sunan
giri dan keturunanya tidak saja sampai banjar kalimantan selatan,kutai di Kalimantan
Timur dan Gowa di Sulawesi Selatan tetapi juga mencapai Nusa Tenggara dan Kepulauan
Maluku.
Sejak
peruh kedua abad ke 14 gresik sudah di huni orang-orang cina yang menamai
daerah tersebut dengan sebutan "ce-cun" yang secara harfiah
bermakna "desa kakus-kakus", nama aneh itu di gunakan orang cina yang
mengacaukan bentuk halus bahasa jawa (kromo) untuk gresik. Menurut
serat "walisana" asal usul Sunan Giri di lukiskan dalam tembang
langgam pucung v bait 20-25 antaranya sebagai berikut :"nateng blambangan prabu
saddmudo wewengi rimangkana kataman sungkawa dahat marma tyas duh margi sking
putrinipun nandang gerang barang" dan
seterusnya
Berbeda dengan sumber babad
tanah jawi yang menyebut nama ayah Sunan Giri dengan nama Maulana Isqak serat
walisana menyebutkan namanya Syahid Yakup yang di beri gelar pengeran Raden Wali
Lanang nama Ibu Sunan Giri yang menurut babad
tanah jawi adalah Dewi Sekardadu, dalam serat walisana namanya Retno Sabodi
begitu juga nama kekek Sunan Giri pihak Ibu di babad tanah jawi di sebut Prabu Menak Sembuyu di serat walisana di
sebut Prabu Sadmuddha. Meski terdapat perbedaan nama tokoh baik babad tanah
jawi maupun walisana memiliki alur cerita yang sama bahwa dari pihak ibu Sunan Giri
keturunan Raja Blambangan bahkan nama Giri yang di gunakan untuk kediamanya
yang terletak di wilayah Gresik memiliki hubungan dengan nama Ibukota Blambangan
saat itu. Giri(sekarang nama kecamatan giri di kota Banyuwangi).
Sumber
"babad tanah jawi" dan
"walisana" menunjuk bahwa usaha dakwah yang di lakukan Maulana Ishak
yang di kirim Sunan Ampel ke Blambangan mengalami kegagalan sebab Maulana Ishak
alias Syaikh Wali Lanang di usir oleh mertuanya yang marah ketika di minta
memeluk islam dan meninggalkan agamanya yang lama. Maulana Ishak pergi meninggalkan
istrinya yang hamil tua, merana di tinggal suami Retno Sabodi meninggal setelah
melahirkan anak laki-laki.dikisahkan saat itu terjadi wabah besar melanda Blambangan
Raja Blambangan menduga wabah itu berhubungan dengan kelahiran bayi laki-laki
putra Maulana Ishak. Ahirnya bayi laki-laki itu di letakkan di dalam peti dan
di hanyutkan ke tengah laut dan kemudian peti itu tersangkut di kapal milik Nyai
Pinatih yang sedang berlayar ke bali.
Kolam wudhu kuno,peninggalan Sunan Giri
|
Nyai Pinatih adalah seorang janda kaya raya di Gresik bersuami Koja Mahdum Syahbandar
seorang asing di Majapahit. Nama Pinatih sendiri sejatinya berkaitan dengan
nama kestria manggis di Bali yang merupakan keturunan penguasa lumajang,"menak koncar" salah seorang
keluaraga maharaja majapahit yang awal sekali masuk Islam.
Bayi yang tersangkut di kapal itu di ambil oleh awak kapal dan diserahkan kepada Nyai Pinatih yang kemudian memungutnya menjadi anak angkat, karena di temukan di laut,maka bayi itu danamakan jaka samudra. Setelah cukup umur Jaka Samudra di kirim ke Ampeldenta untuk berguru kepada Sunan Ampel menurut :"babad tanah jawi" sesuai pesanan Maulana Ishak oleh Sunan Ampel Jaka Samudra di ganti menjadi Raden Paku.
Selama
berguru di ampeldenta Raden Paku berkawan akrab dengan Raden Mahdum Ibrahim putra
gurunya yang kelak menjadi Sunan Bonang didalam "babad tanah jawi" di kisahkan bahwa Raden Paku dan Raden Mahdum
Ibrahim pernah bermaksud pergi ke Mekah untuk menuntut ilmu sekaligus
berhaji, namun keduanya hanya sampai di Malaka dan bertemu dengan Maulana Ishak ayah
kandung Raden Paku keduanya di beri pelajaran tentang barbagai macam ilmu
keislaman.
Di dalam
"babad tanah jawi" atas
saran Maulana Ishak keinginan Raden Paku dan Raden Mahdum Ibrahim untuk pergi
ke Mekah di batalkan dan kembali ke Jawa yang lebih membutukan mereka untuk
dakwah Islam, dalam perjalanan ke Jawa Raden Paku di bekali segumpal tanah dan
dua orang abdi bernama Sayikh Koja dan Sayikh Grigis, sesampai di Jawa Raden Paku
mencari tempat yang tanahnya sama dengan tanah yang di bawakan dari malaka
teryata tempat itu di atas bukit yang di sebut Giri, Raden Paku kemudian
membangun Masjid di perbukitan itu dan kemudian berdakwah menyebarkan Agama Islam
dari tempat itu sebabnya Raden Paku kemudian di juluki Sunan Giri yang
mengandung makna"susuhunan" (guru suci) yang tinggal di perbukitan
Giri.
Situs giri kedaton
|
Dakwah
yang di garap Sunan Giri adalah pendidikan dalam usaha dakwah lewat pendidikan
Sunan Giri tidak sekedar mengembangkan sistem pesantren yang di ikuti
santri-santri dari berbagai daerah mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan,
Makasar, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Tidore, dan hitu melainkan
pengembanngan pola sistem pendidikan masyarakat yang terbuka dengan menciptakan
berbagai jenis permainan anak-anak seoerti: "jelungan,jamuran,gendi gerit" dan tembang-tembang permainan
anak-anak seperti "padang
bulan,jor,gula ganti,cublak-cublak suweng" bahkan Sunan Giri di
ketahui menciptakan beberapa tembang tengahan dengan metrum asmaradana dan
pucung yang sangat di gemari masyarakat karena berisi ajaran rohani yang
tinggi.
Sunan Giri
tidak segan mendatangi masyarakat dan menyampaikan ajaran Islam di bawah empat
mata. Setelah keadaan memungkinkan,di kumpulkanlah masyarakat sekitarnya dengan
keramaian misalnya selamatan dan upacara-upacara,lalu di masukan ajaran Islam sehingga
suasana lingkungan lambat laun dan dengan cara-cara yang lunak mengikuti ajaran
islam yang di terima sebagai kewajaran.
| ||
Tokoh anggota wali songo yang bernama pribadi Raden Paku atau Jaka Samudra itu bukan saja seorang ulama penyebar agama islam,melainkan juga seorang penguasa politik di wilayahnya.kedudukan ganda Sunan Giri ini,oleh sunan ampel di sebut sebagai" Noto" dan "Pandito" atau yang lazim di gunakan masyarakat dewasa itu dengan sebutan"pandito ratu" dengan kedudukan ganda sebagai kerohaniwan(pandito) sekaligus Raja(ratu). |
Usaha dakwah islam yang dilakukan sunan giri jauh lebih luas dan lebih leluasa
di banding jika sunan giri hanya berkedudukan sebagai rohaniwan saja.puncak
kejayaan giri di tandai dengan naiknya cucu sunan giri bernama Pangeran
pratikha yang masyur di sebut sunan Giri prapen. Sebab saat itu tidak sekedar
memperbaiki memperbesar Kedhaton dan Masjid Giri serta makam Prabu Satmata, dakwah islampun di kembangkan sampai ke kota Gowa Sumbawa Bima bahkan
ke Maluku, meski tindakan-tindakan besar dalam dakwah di lakukan Sunan Giri
prapen, keagungan, kehormatan, kemuliaan dan kewibawaan rohani tetap di berikan
kepada Sunan Giri Prabu Satmata yang sampai saat ini makamnya di jadikan tempat
peziarah oleh umat Islam.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar